Pas lagi nongkrong di warung ama temen2
Lebatnya kabut kencangnya angin dan derasnya air hujan
Suara-suara petir2 bagai kedatangan perjalanan yang mengadili kesalahan
manusia di dunia, diatas orang-orang yang ketakutan sembari mengatakan
"BERSEMBUNYILAH" dalam hatinya
Berteduhlah orang-orang itu dibawah satu atap denganku
Meluapkan perasaan takut terhadap alamnya
Tiba-tiba rasa perih menggariskan panasnya dipunggungku bagai tergores halilintarnya
Membuat hati geram terhadap langit saat meminta pertanggungjawaban
terhadapku atas kehadiran mereka didunia, "Siapa yang perduli mereka,
datang-datang bawa pengadilannya!" balas hatiku dengan geram
Kuambil remot mencari program acara TV di warung itu, mencoba hilangkan pikiran dari hal-hal yang tidak wajar
Lalu kutemukan acara drama TV dengan suasana alam yang sama
Kekejaman alam disekitarkupun menghilang
"HAKEKAT MANUSIA HIDUP DI BUMI ADALAH MENCARI PERTOLONGAN"
Mereka harus sadar bahwa PERTOLONGAN UNTUK DIRINYA DARI PENGADILAN ALAM
DUNIANYA sudah habis untuk membuat Cita-Citanya, jalan satu-satunya
setelah Cita-Citanya terkabul merekapun harus menolong yang belum
terkabul, perbuatan itupun belum tentu bisa menolongnya di pengadilan
alam dunia selama tidak mencari Penolongnya yang telah disakitinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar